Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Simpang Tiga Trisula Jalan Jendral Sudirman- Jalan D.I Panjaitan Kabupaten Indramayu)

Authors

  • Ikawati Ikawati Universitas Wiralodra
  • Janti Januarti Universitas Wiralodra

DOI:

https://doi.org/10.31943/jri.v5i1.192

Keywords:

Volume lalu lintas, kinerja simpang, metode MKJI

Abstract

Volume arus lalulintas di Kabupaten Indramayu setiap tahunnya mengalami peningkatan dikarenakan jumlah kependudukan mengalami pertambahan sehingga meningkatkan jumlah kepemilikan kendaraan.  Titik konflik pada simpang Tiga Trisula merupakan dampak dari pertumbuhan lalulintas yang tinggi dengan memperhatikan geometrik jalan, volume arus lalulintas, lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan survei di lapangan dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa simpang Tiga Trisula memiliki nilai arus lalulintas terbesar yaitu sebesar 5293,6 smp/jam, nilai ini jauh dari nilai kapasitas dasar yang di sarankan oleh MKJI tahun 1997 hanya 2700 smp/jam, adapun nilai derajat kejenuhan (DS) yaitu 6,65. Nilai ini jauh dari nilai yang disarankan MKJI Tahun 1997sebesar kurang dari 0,75. Karena nilai kapasitas dalam pengamatan selama 7 hari rata-rata selalu melebihi dari kapasitas dasar maka untuk menanggulanginya simpang Tiga Trisula perlu adanya perancangan ulang untuk menghindari adanya titik konflik dan kemacetan pada simpang tersebut

Downloads

Published

2019-06-10