https://rekayasainfrastruktur.unwir.ac.id/index.php/jri/issue/feedJurnal Rekayasa Infrastruktur2023-06-30T00:00:00+00:00Suharwantosuharwanto.ft@unwir.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Rekayasa Infrastruktur merupakan jurnal yang berfokus pada Rekayasa Struktur dan Konstruksi, Rekayasa Material dan Bahan Bangunan, Teknologi Konstruksi, Teknik Jalan Raya, Rekayasa Lalu Lintas, Rekayasa Jembatan, Manajemen Proyek dan Rekayasa Konstruksi, Teknik Geo-Spatial dan Geomatika, Perencanaan Wilayah, Drainase Perkotaan, Rekayasa Geoteknik, Sumber Daya Air, Lingkungan.</p>https://rekayasainfrastruktur.unwir.ac.id/index.php/jri/article/view/201Analisis Kelekatan Aspal Polimer (Elastomer dan Plastomer) Terhadap Agregat2022-11-23T13:42:43+00:00Agiel Mochamadagielmochamad31@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelekatan Aspal Pen 60/70 dan Aspal Modifikasi Polimer (Elastomer dan Plastomer) terhadap agregat, dalam penelitian ini bahan agregat menggunakan batu silika. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode vialit tes, untuk mengetahui kelekatan pada aspal terhadap agregat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelekatan aspal penetrasi 60/70 cukup baik dalam mengikat agregat. Kelekatan aspal polimer elastomer 1%, 3%, dan 5% baik dalam mengikat agregat. Kelekatan aspal polimer plastomer 1% baik dalam mengikat agregat dan aspal polimer plastomer 3% dan 5% kurang baik dalam mengikat agregat.</p>2023-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Infrastrukturhttps://rekayasainfrastruktur.unwir.ac.id/index.php/jri/article/view/218Eksperimental Substitusi Serbuk Kaca Pada Binder Untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton Self-Compacting Concrete (SCC) Pada Umur 1 Hari2023-06-28T13:56:46+00:00Adji Putra Abriantoroadji.putra@uta45jakarta.ac.idSri Endah Susilowatisri.endah@uta45jakarta.ac.id<p>Beton SCC adalah jenis beton inovatif yang dapat memadat secara mandiri. SCC memiliki manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi yang lebih baik dibandingkan beton konvensional. Penggunaan limbah kaca sebagai pengganti semen dalam SCC telah menunjukkan aktivitas pozzolanik dan meningkatkan sifat beton. Beberapa penelitian menguji penggantian sebagian semen dengan serbuk kaca, tetapi penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase optimal berdasarkan hasil eksperimen.Penelitian ini menggunakan 12 sampel dengan tiga sampel untuk setiap variasi. Serbuk kaca dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% digunakan. Variabel yang dikendalikan adalah penggunaan serbuk kaca sebagai subtitusi binder, sedangkan variabel yang diukur adalah kuat tekan beton pada usia 1 hari dan flowability. Dalam penelitian ini, variasi penggantian serbuk kaca sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat binder digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggantian 10% menghasilkan kuat tekan beton SCC yang lebih tinggi pada umur 1 hari. Namun, penggantian 15% mengakibatkan penurunan kuat tekan. Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami kinerja jangka panjang beton SCC dengan penggantian serbuk kaca. Penggunaan serbuk kaca sebagai substitusi juga meningkatkan flowability beton SCC secara proporsional dengan persentase penggantian. Meskipun demikian, aspek lain seperti sifat mekanik dan keberlanjutan juga harus dipertimbangkan.</p> <p> </p>2023-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Infrastrukturhttps://rekayasainfrastruktur.unwir.ac.id/index.php/jri/article/view/212Evaluasi Simpang Bersinyal 2023-02-27T13:41:58+00:00Wieke Husnul KhotimahWiekehusnul4@gmail.comSarwanta SarwantaWiekehusnul4@gmail.comSunaryo SunaryoWiekehusnul4@gmail.com<p>Simpang Tiga Tugu Api Karangampel merupakan salah satu persimpangan yang ada di kawasan kota Indramayu yang memiliki volume lalu lintas cukup tinggi. Permasalahan pada daerah persimpangan jalan berupa lamanya tundaan yang menyebabkan terjadinya antrian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pada kondisi eksisting dan 5 tahun ke depan dan melakukan penanganan pada simpang jika terjadi masalah. Hasil analisis kinerja Simpang ini berdasarkan MKJI 1997, dan didapatkan arus kendaraan terjadi di pendekat Utara sebesar 610 smp/jam, kapasitas terbesar pada pendekat Utara yaitu 1012 smp/jam,. Derajat kejenuhan diperoleh 0,60, untuk tundaan simpang sebesar 31,64 smp/det, panjang antrian pendekat utara 60,38 m, selatan 50,72 m, pendekat barat 49,85 m. Untuk kondisi simpang 5 tahun tahun kedepan didapatkan nilai derajat kejenuhan yaitu 0,91 smp/jam, panjang antrian sebesar 98,11 meter, tundaan simpang terbesar 51,60 dt/smp. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan simpang buruk dan perlu pengkajian ulang terhadap tingkat pelayanan simpang. Sehingga perlu dilakukan alternatif penanganan untuk memperbaiki kinerja simpang. Usulan langkah penanganan yang dapat dilakukan yaitu dengan Perubahan waktu siklus sinyal memperoleh derajat kejenuhan 0,84, Tundaan Lalu Lintas 42,63 det/smp, Panjang antrian yaitu sebesar 67,92 m.</p> <p> </p>2023-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Infrastrukturhttps://rekayasainfrastruktur.unwir.ac.id/index.php/jri/article/view/198Evaluasi Pengaruh Timbunan Material Ringan Mortar Busa Terhadap Penurunan Bahu Jalan (Ruas Jalan Padalarang, KM.15+725)2022-11-18T07:13:40+00:00Intan PermatasariIntanpermata.skripsi@gmail.comAbdul Fatah Intanpermata.skripsi@gmail.comIgnatius Sudarsono Intanpermatta26@gmail.com<p>Jalan yang baik berawal dari tanah dasar yang kuat/stabil. Perkerasan yang terletak pada tanah dasar (timbunan) lunak atau ekspansif, sering mengalami deformasi yang berlebih baik oleh beban kendaraan berat maupun oleh penurunan konsolidasi akibat berat timbunan itu sendiri. Teknologi bahan yang dapat diterapkan pada pekerjaan struktur bahu jalan salah satunya menggunakan material ringan mortar busa. Penggunaan material timbunan ringan ini dapat memperkecil beban yang bekerja sehingga berpengaruh terhadap stabilitas tanah dasar suatu struktur. Lokasi yang menjadi sample penelitian ialah penanganan penurunan pada bahu jalan (ruas jalan Padalarang). Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data tanah dan data laboratorium. Data primer berupa dokumentasi pekerjaan di lapangan dan dokumentasi alat dan bahan. Dari hasil analisa dan perhitungan stabilitas timbunan mortar busa, memenuhi kriteria faktor keamanan minimum yang disyaratkan SNI, yaitu >1,5 untuk jalan kelas I.</p> <p> </p>2023-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Infrastrukturhttps://rekayasainfrastruktur.unwir.ac.id/index.php/jri/article/view/217Pengaruh Kadar Air Terhadap Pengembangan Tanah Ekspansif2023-06-27T14:13:12+00:00Tiorivalditiorivaldi@uta45jakarta.ac.idAdang Irawanadang.irawan@uta45jakarta.ac.id<p>Expansive soil is one type of problematic soil, very sensitive to changes in moisture content. This soil has the characteristics of large shrinkage expansion due to changes in pore volume which can cause lifting forces on existing construction can cause damage to the construction. This research aims to determine the effect of water content on expansive soil in increasing the percentage of swelling soil. The research was conducted experimentally with materials used in this test is expansive soil taken from Sambungmacan, Sragen, Central Java. The main test equipment used in this test is a steel cylindrical mould. Cylindrical mould is filled with expansive soil then compacted a depth of 12 cm. Then the expansive soil is gradually moistened with water until it reaches maximum moisture content to determine its effect on the swelling value. The results of this study show that the increasing water content, then swellin percentage increases in expansive soils until the soil no longer expands at a certain water content.</p>2023-07-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Infrastruktur